postingan kali ini saya akan membahas tentang perencanaan industri pangan lokal. pangan lokal seringkali membuat banyak orang rindu. apalagi nih yang lagi diluar daerah. nah, disini saya buat perencaan pembuatan kue khas WAKATOBI. ngg asing kan dengar kata Wakatobi. pengen nyobain kue khasnya juga kan?
yuk simak,dan jangan lupa doakan semoga rencana usaha ini secepatnya terealisasikan. aamiin
Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki beranekaragam suku bangsa dan
budaya.Selain itu Indonesia juga memiliki beranekaragam kuliner tradisional.Namun, di era yang semakin modern ini,
minat masyarakat terhadap makanan tradisional
semakin menurun.Bukan karena rasanya yang tidak
enak, tapi karena mayoritas konsumen “gengsi” untuk mengkonsumsinya di tengah era modern ini.Hal inilah yang
menjadi tantangan bagi generasi muda yang
ingin melestarikan makanan tradisional. Bagaimana makanan tersebut bisa bersaing dengan produk modern
lainnya.
Berbagai
jajanan pasar memang sangat banyak dicari dan disukai semua orang. Bahkan
jajanan pasar cukup popular yang sudah terkenal dimana-mana. Oleh karena itu, Kami sebagai generasi muda ingin
mengembangkan produk serta pemasaran salah satu makanan tradisional Indonesia
yaitu kue bapel. Kue bapel merupakan produk pangan lokal
masyarakat Wakatobi yang terbuat dari kaopi (ampas singkong) yang tidak kalah
enaknya dengan produk lain. Bahan utama pembuatan kue bapel adalah kaopi, sagu,
kelapa parut dan gula. Kue bapel ini secara tradisional dengan cara ditumbuk
agak halus sedikit kemudian dicampurkan dengan sagu, kelapa parut dan di
tambahkan gula secukupnya. Setelah adonan siap, cetakan bapel dipanaskan, lalu
dimasukkan adonan kedalam cetakan kemudian dipanggang hingga matang(untuk
proses pemanggangnya bisa menggunakan oven), angkat dan diamkan sebentar maka
kue bapel yang gurih dan renyah itu siap untuk disajikan.
Pembuatan kue bapel ini bertujuan
sebagai cemilan dan biasa juga disajikan dalam berbagai acara adat. Di kalangan
masyarakat Buton khususnya daerah Wakatobi
mengenalnya dengan istilah imbala.
Meskipun sudah lama dikenal dilingkungan masyarakat namun seiring dengan
perkembangan zaman kue bapel ini
sudah mulai memudar atau kurang dibudayakan.
Berdasarkan hasil jajak pendapat, banyak masyarakat yang sering
bertanya tentang keberadaan gurih dan renyah tersebut. Karena bapel merupakan
makanan tradisional yang digemari oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak
sampai orang dewasa. Bapel selain gurih dan renyah juga sumber dari bahan
bakunya berasal dari pangan lokal Sulawesi Tenggara. Berikut ini adalah manfaat
dari beberapa bahan yang digunakan dalam pembuatan kue bapel bagi kesehatan
yaitu:
a) Manfaat singkong bagi
kesehatan
Singkong
termasuk dalam sayuran akar atau umbi-umbian. Sebagian orang menggunakan akar
untuk membuat obat. Manfaat singkong bagi kesehatan dapat digunakan untuk
mengatasi kelelahan, dehidrasi akibat diare, sepsis, dan bahkan untuk
menginduksi persalinan. Manfaat singkong lainnya yakni dapat sebagai menu
diet bagi penderita diabetes. Singkong, ubi jalar, kentang, dan ubi mengandung vitamin C dan beta-karoten. Vitamin C
berguna melindungi sistem imunitas tubuh, mencegah penyakit kardiovaskular,
hingga masalah kerutan di kulit. Sementara itu, beta-karoten merupakan
antioksidan yang memiliki banyak fungsi seperti mengurangi risiko
terbakar sinar matahari, gejala asma, mencegah kanker jenis tertentu,
penyakit jantung, katarak, serta degenerasi makula terkait usia
(AMD).
b) Manfaat sagu
o
Mencegah darah tinggi
Sejak zaman kuno akar tapioka telah digunakan untuk
menyembuhkan stres, hipertensi, serta memegang peranan penting dalam perawatan
alami untuk masalah kardiovaskular. 100 gram sagu mengandung sekitar lima
miligram potasium. Kandungan potasium di dalam sagu dipercaya bisa meningkatkan
sirkulasi darah dan keseluruhan sistem kardiovaskular. Jadi tidak heran, jika
sagu menjadi salah satu pengobatan terkenal untuk masalah hipertensi.
o Memperlancar sistem
pencernaan
Sagu juga membantu dalam
perbaikan keseluruhan sistem pencernaan. Sejak dulu, sagu digunakan untuk
menyembuhkan berbagai penyakit pencernaan seperti kembung, sembelit, asam lambung, maag, dan gangguan pencernaan lainnya. Sagu
meningkatkan produksi enzim pencernaan dan pergerakan usus secara keseluruhan
dengan melindungi usus agar tidak kering. Itu sebabnya, biasanya sagu
diresepkan untuk pasien penyakit gastroenteritis atau muntaber, karena mampu memberikan efek menenangkan dan
mendinginkan perut dari rasa sakit.
c)
Manfaat parutan kelapa
o Menyehatkan jantung
Parutan kelapa kaya akan serat yang membantu untuk
meningkatkan kesehatan jantung. Serat ini akan menyerap kolesterol jahat dalam darah yang
membahayakan jantung.
o Meningkatkan system kekebalan
tubuh
Dengan kandungan selenium dalam parutan kelapa, maka sistem kekebalan
tubuh akan meningkat. Sebab selenium memproduksi selenoprotein yang membantu
memerangi banyak penyakit.
Berdasarkan fakta diatas, dapat diketahui bahwa dengan
mengkonsumsi kue bapel , kita dapat memelihara kesehatan kita.Selain itu, kita
juga dapat melestarikan makanan tradisional yang kita miliki. Oleh karena itu,
dalam pembuatan PKM-K ini, kami mengangkat tema pengembangan produk dan
perbaikan pemasaran kue bapel sebagai salah satu makanan tradisional Indonesia.
Pengembangan produk dan pemasaran kue bapel bertujuan untuk mengangkat
nilai jual serta menambah segmen pasar terutama di daerah Sulawesi Tenggara.
Perbaikan pemasaran dilakukan dengan cara memperbaiki kemasan kue bapel. Untuk
perbaikan peralatan disini saya menggunakan oven untuk proses pemanggangan,
Sedangkan untuk perbaikan produk, saya memberi formulasi dan inovasi dengan kue
bapel yang memiliki berbagai rasa sesuai keinginan konsumen.
Saya berharap dengan adanya produk baru ini bisa meningkatkan
nilai jual kue bapel serta dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.
Usaha ini bergerak di
bidang produksi kue tradisional.Kue tersebut merupakan salah satu makanan
tradisional dari WAKATOBI, yaitu kue bapel yang berbahan dasar kaopi (ampas
singkong), sagu, kelapa parut. Kemudian, kami mengolahnya menjadi kue bapel
yang memiliki beberapa rasa dan dikemas secara modern.
Permintaan pasar merupakan jumlah
volume yang akan dibeli oleh suatu kelompok konsumen terten tu dan suatu
wilayah geografis tertentu, dalam suatu waktu tertentu yang berada dalam
lingkungan pemasaran tertentu dengan suatu program pemasran tertentu. Pemasaran
tradisional kue bapel ini sangatlah sederhana yaitu dititipkan ke toko-toko dan
Sentra-sentra kue local tradisional. Ditinjau dari lokasi produksi dan potensi
pembeli, daerah Sulawesi Tenggara merupakan tempat yang sangat cocok untuk
memasarkan kiripik, Untuk program jangka panjang, Kami mencanangkan untuk
membuka tempat usaha-usaha atau Toko Sentra Kue Tradisional di Wakatobi membuka
cabang di berbagai daerah Sulawesi Tenggara untuk kemudahan pendistribusian
pada masyarakat sekaligus memperkenalkan kue bapel khas wakatobi.
Untuk mengangkat nilai jual kue bapel dikalangan masyarakat
modern, kami melakukan inovasi baru yaitu mengembangkan produk dan pemasaran kue
tradisional tersebut.Pengembangan produk berupa penambahan rasa pada kue bapel
(tidak hanya taburan gula pasir). Dengan adanya perubahan rasa yang sesuai
dengan keinginan konsumen, maka akan meningkatkan minat masyarakat terhadap kue
tradisional ini. Sedangkan pengembangan pemasaran dilakukan dengan cara
memperbaiki kemasan serta jalur pemasaran. Misalnya dengan melakukan perbaikan
pengemasan yang awalnya menngunakan plastik bening yaitu menempatkan kue bapel di
dalam kemasan yang didesain cantik dan menarik sesuai dengan rasa serta
ukurannya. Untuk produk yang akan ditambahkan seperti keju, cokelat, selai pada
kue bapel, dibuatkan kemasan khusus dan disimpan diluar kemasan kue bapelnya.
Pengembangan pemasaran kue
tradisional tersebut dilakukan dengan cara mempromosikan dari mulut ke mulut,
secara online (facebook, line, instagram, whatsApp, dan jejaring media social
lainnya), dan pemasaran kepada pembeli secara langsung dan melayani pesan
antar.
Produk (product)
Produk dengan nama“bapel”ini
merupakan produk hasil inovasi pada makanan tradisional. Hal ini dilakukan
untuk menarik minat konsumen serta meningkatkan nilai jual kue bapel di masyarakat.
Produk ini berbahan
dasar kaopi (ampas singkong), sagu dan kelapa parut. Selain itu produk ini
tersedia dengan berbagai macam rasa yaitu bapel gula,bapel keju, bapel coklat,
bapel selai nenas, bapel selai strawberry yang memiliki ukuran yang sama.
Untuk menjaga keawetan kue ini kami memisahkan antara
kue dan aneka tambahannnya.
Harga (Price)
Harga bapel persatuannya itu dijual Rp 6.000,00/satuan
bapel. Harga ini disesuaikan pada harga jualan cemilan ringan di pasaran. Harga
bukan sebagai penentu dalam persaingan, karena konsumenlah yang menentukan akan
membeli produk yang mana.
Tempat (Place)
Warung,
kantin sekolah/kampus, tokue tradisional dan ole-ole, online (pesan antar)
serta kawasan Kendari Sulawesi tenggara.
Promosi (Promotion)
Bagi produk tradisional khas Wakatobi yang baru dipasarkan dimasyarakat
tradisional, maka promosi sangatlah penting untuk dilakukan. Promosi tahap awal
melalui mulut- kemulut, yang kedua
melalui situs online (facebook, twiter dll). Selain itu kami lebih mengutamakan
pelayanan agar konsumen tertarik untuk membeli produk ini, misalnya dengan cara
melayani pesan antar daerah sekitar kampus unej.
Mengenalkan
produk kepada konsumen adalah salah satu tujuan dalam promosi.Promosi yang
efektif akan mengubah pengetahuan publik mengenai ketersediaan dan
karakteristik sebuah produk (product knowledge).
Orang (People)
Produk camilan bapel iniditujukan untuk semua kalangan masyarakat,
mulai dari anak–anak sampai orang tua. Produk ini juga dapat dijangkau oleh
kalangan menengah kebawah sebab harga yang ditawarkan tidak terlalu mahal dan
sudah sesuai dengan daya beli konsumen. Target penjualan produk kue bapel juga ditujukan pada mahasiswa
karena mahasiswa pada umumnya menginginkan makanan yang unik, banyak dan
murah.Oleh sebab itu, produk ini bisa dinikmati mahasiswa dengan harga
terjangkau.
Planning (Perencanaan) merupakan langkah awal dalam memulai
bisnis. Perencanaan program
merupakanfaktor penentu suatu usaha.
Perencanaan ini diwujudkan dalam proses
persiapan. Persiapan merupakan proses penyediaan bahan baku, tempat, biaya, tenaga kerja serta alat-alat produksi
penunjang usaha yang akan dilakukan. Tujuan
diadakannya persiapan adalah meminimalisir
risiko yang mungkin terjadi serta mengarahkan usaha pada tujuan yang akan dicapai.
1)
Survey dan pengumpulan bahan baku
Metode penelitian yang dilakukan adalah survey dan
pengumpulan bahan Baku kue bapel (riset pasar). Survey ketersediaan bahan baku
dalam kegiatan bisnis ini dilakukan di pasar tradisional yang ada di wilayah
KENDARI (pasar Anduonohu dan pasar basah
Mandonga) Hal ini dilakukan untuk menjamin ketersediaan pasokan bahan baku yang
digunakan seperti kaopi (ampas singkong), sagu, buah kelapa, gula, keju,
coklat, dan selai.
2)
Pembuatan logo kue bapel
Logo suatu produk merupakan
alat komunikasi produsen dan konsumen yang berupa simbol.Pembuatan logo “kue
bapel”bertujuan untuk memberikan ciri khas terhadap produk ini agar lebih
dikenal oleh masyarakat secara umum. Logo “kue bapel” berupa gambar sepotong
kue bapel yang renyah dan gurih dan disampinnya
ada gambar pohon singkong dengan sagu yang berlatar biru sebagai ciri
Wakatobi. Pembuatan logo ini dilakukan karena produk tersebut masih tergolong
produk baru sehingga belum benar-benar dikenal masyarakat.Diharapkan dengan adanya
logo pada produk kue bapel ini dapat menjadi brand di masyarakat luas.
itu tadi ulasan mengenai perencanaan industri pembuatan kue bapel khas Wakatobi. terimakasih teman-teman.
wait for the next post gais